Sebanyak
60 warga desa Kulwaru, Wates Kulon Progo yang memiliki anak Usia 3-6 tahun
antusias mengikuti ”Sosialisasi LKMBK (Limbah Kertas Menjadi Bubur Kertas)
untuk Mengenalkan Alphabet dan Hijaiyah” yang diselenggarakan oleh Mahasiswa
UNY yakni Syari’ati Masyithoh (PG-PAUD ’10), Nanik Setiyani (PG-PAUD ’10),
Ni’mawati Anggraeni (PG-PAUD ’10), Nur Anisa (PG-PAUD ’11), dan M. Ridwan Aziz
(Pend. Sosiologi ‘09). Kegiatan ini menghasilkan APE (Alat Permainan Edukatif)
berupa Alphabet dan Hijaiyah yang bertujuan untuk mempersiapkan tahap membaca
pada Anak Usia Dini dengan cara yang menyenangkan dan harga yang terjangkau.
Menurut Syari’ati
Masyithoh, selaku ketua panitia mengungkapkan “disana banyak kertas yang belum
dimanfaatkan dengan baik dan banyak dari warga yang hanya membakarnya saja.
Selain itu,
banyak dari orang tua yang menuntut anaknya untuk dapat membaca dengan lancar
dan sebagian besar mereka mengajarkan dengan cara yang konvensional yakni
mendekte. Padahal anak usia dini hakikatnya ialah perlu dikenalkan dan anak
belajar secara kongret sehingga anak akan mudah untuk memahaminya. Melihat
kondisi tersebut saya dan teman-teman berinisiatif memanfaatkan limbah kertas tersebut
untuk pembuatan APE (Alat Permainan Edukatif) berupa Alphabet dan Hijaiyah.
Selain memberikan materi sosialisasi dan Workshop pembuatan Alphabet dan
Hijaiyah dari bubur kertas yang disampaikan oleh Ibu Nur Cholimah, Mpd. selaku
dosen pembimbing, juga diadakan lomba membuat Alphabet dan Hijaiyah untuk menarik
perhatian warga.”
Kriteria
penilaian lomba tersebut meliputi kerapian hasil karya, kesesuaian kata dengan
gambar, kreativitas yang meliputi perpaduan warna dan hiasan, serta tingkat
kesulitan pembuatan huruf alphabet dan hijaiyah.
Orang
tua sangat senang dengan diadakannya sosialisasi LKMBK. Dengan adanya kegiatan
ini, orang tua dapat mengajarkan anak menggunakan bubur kertas. Sebelum
mengetahui bubur kertas dapat digunakan untuk alat permainan edukatif (APE),
orang tua hanya mengajarkan alphabet dan hijaiyah menggunakan tulisan biasa
saja.
Ada
perbedaan ketika anak belajar dengan menggunakan tulisan biasa dan menggunakan
media bubur kertas. Anak lebih senang dan tertarik ketika belajar menggunakan
media bubur kertas.
Kegiatan
sosialisasi LKMBK sangat membantu para guru dan orang tua dalam mengajarkan
huruf alphabet dan hijaiyah pada anak dengan metode yang menyenangkan. Hal ini
sesuai dengan salah satu prinsip pembelajaran anak usia dini yaitu belajar
melalui bermain.
Melalui
kegiatan ini, orang tua menjadi mengerti bahwa penggunaan media pembelajaran
untuk anak sangat penting. Orang tua menjadi tahu bahwa media pembelajaran
(APE) yang menyenangkan.
Di
TK Trimurni belum pernah diadakan sosialisasi semacam ini. Sosialisasi LKMBK
ini menjadi sosialisasi yang pertama diadakan di TK tersebut. Para guru
berkeinginan menyalurkan pengetahuan yang mereka dapat dari sosialisasi
tersebut pada guru-guru yang lain saat pertemuan gugus. Guru berharap akan
diadakan sosialisasi berikutnya yang seperti ini karena bayak manfaat yang
didapatkan dari sosialisasi tersebut. “Pengetahuan guru dan masyarakat sekitar
masih sangat minim maka dari itu, saya sangat
senang ketika diadakan kegiatan semacam ini”, kata Kepala TK PKK
Trimurni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar